Rakyat Mendaulat Taman Nasional Batang Gadis
Oleh Basyral Hamidy Harahap
Pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal Panyabungan
2005
Kata Sambutan Bupati Mandailing Natal, Amru Daulay.
‘Alam semesta ini adalah anugerah Allah SWT kepada makhluk-Nya. Kita sebagai makhluk yang diciptakan Allah sebagai sebaik-baik ciptaan, sudah sewajarnya sanggup membuktikan kepada-Nya bahwa kita sanggup mengemban amanah-Nya selaku khalifah-Nya di muka bumi.
Memperjuangkan pembentukan Taman Nasional Batang Gadis, bukanlah pekerjaan ringan. Lebih berat lagi dari itu adalah membela, memelihara dan mengembangkannya. Oleh karena itu segenap jajaran aparat Pemeritah Kabupaten Madina dan seluruh lapisan masyarakat, seyogianya mengambil bagian dalam memberdayakan Taman Nasional Batang Gadis, agar ia menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat Madina.
Salah satu upaya yang penting dilakukan ialah sosialisasi secara berkesinambungan tentang segala seluk beluk dan permasalahan Taman Nasional Batang Gadis. Penulisan buku ini adalah satu di antara sekain banyak yang harus dilakukan. Dengan demikian, masyarakat terus menerus memperkuat rasa miliknya terhadap Taman Nasional Batang Gadis.
Saya mengimbau semua pihak, agar secara sendiri-sendiri atau bersama-sama terus menerus mensosialisasikan Taman Nasional Batang Gadis ini. Kepada para guru di segala bidang dan tingkatan, saya anjurkan agar memasukkan Taman Nasional Batang Gadis di dalam jadual pengajaran mereka. Dengan demikian, para murid sejak dini sudah memiliki kesadaran yang tinggi betapa pentingnya kelestarian alam dan keanekaragam hayati dalam kehidupan manusia.
Para khotib pada shalat Jum’at saya anjurkan agar selain mengajak umat senantiasa meningkatkan kualitas imannya gar dapat mencapai derajat muttaqien, juga mengajak masyarakat mencintai dan memilihara sumber daya alam dan keragaman hayati.
Jika kita memelihara sumber daya alam dan keragaman hayati secara lestari, Insya Allah kita dapat menikmati hidup berbahagia lahir dan batin di dunia dan di akhirat kelak.
Pada bagian akhir buku ini ada sepuluh kearifan yang saya harapkan menjadi bagian dari sikap kita dalam kehidupan sehari-hari.’
Pengantar Penulis
‘Judul buku ini, RAKYAT MENDAULAT TAMAN NASIONAL BATANG GADIS, adalah pilihan Bupati Mandailing Natal, Amru Daulay, S.H. Memang begitulah awal proses pembentukan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG).
Ada tiga deklarasi yang merupakan puncak-puncak pencetusan kehendak segenap lapisan masyarakat Mandailing Natal. Tiga deklarasi itu adalah:
Pertama, aspirasi rakyat Mandailing Natal yang mendesak Pemerintah Pusat agar membentuk Taman Nasional Batang Gadis, disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara, T. Rizal Nurdin, di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 8 Desember 2003 dalam pertemuan internasional tentang lingkungan hidup dan keragaman hayati.
Kedua, deklarasi oleh seluruh unsur rakyat Mandailing Natal didukung oleh Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, DPRD Mandailing Natal dan Muspida Mandailing Natal, pada tanggal 31 Desember 2003 di Panyabungan.
Ketiga, deklarasi rakyat Mandailing Natal pada tanggal 11 April 2004 untuk menentang keberadaan PT Sorikmas Mining di kawasan Taman Nasional Batang Gadis.
Bagi pemerhati atau orang-orang yang berkecimpung dalam dunia Taman Nasional, bertanya-tanya apakah benar rakyat mendaulat Taman Nasional Batang Gadis. Pasalnya, Taman Nasional di mana-mana lahir dari gagasan Pemerintah Nasional.
Jawaban dari pertanyaan itu ialah nilai-nilai luhur budaya masyarakat Mandailing Natal yang menjadikan alam sekitarnya menjadi bagian dari kehidupan lahir dan batinnya. Penghargaan terhadap tanah air, hutan, keragaman hayati di sekitar merekalah yang menyebabkan mereka berjuang dari sejak keberadaannya agar alam sekitar menjadi lestari.’
Betapa nilai-nilai luhur budaya dan ajaran Islam telah menjadi landasan kearifan orang Mandailing Natal diuraikan sekedarnya di dalam buku ini. Tulisan ini mengetengahkan latar belakang pembentukan, pengeloloaan, masa depan dan berbagai kebijakan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, Pemda Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat tentang eksistensi TNBG.
Oleh Basyral Hamidy Harahap
Pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal Panyabungan
2005
Kata Sambutan Bupati Mandailing Natal, Amru Daulay.
‘Alam semesta ini adalah anugerah Allah SWT kepada makhluk-Nya. Kita sebagai makhluk yang diciptakan Allah sebagai sebaik-baik ciptaan, sudah sewajarnya sanggup membuktikan kepada-Nya bahwa kita sanggup mengemban amanah-Nya selaku khalifah-Nya di muka bumi.
Memperjuangkan pembentukan Taman Nasional Batang Gadis, bukanlah pekerjaan ringan. Lebih berat lagi dari itu adalah membela, memelihara dan mengembangkannya. Oleh karena itu segenap jajaran aparat Pemeritah Kabupaten Madina dan seluruh lapisan masyarakat, seyogianya mengambil bagian dalam memberdayakan Taman Nasional Batang Gadis, agar ia menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat Madina.
Salah satu upaya yang penting dilakukan ialah sosialisasi secara berkesinambungan tentang segala seluk beluk dan permasalahan Taman Nasional Batang Gadis. Penulisan buku ini adalah satu di antara sekain banyak yang harus dilakukan. Dengan demikian, masyarakat terus menerus memperkuat rasa miliknya terhadap Taman Nasional Batang Gadis.
Saya mengimbau semua pihak, agar secara sendiri-sendiri atau bersama-sama terus menerus mensosialisasikan Taman Nasional Batang Gadis ini. Kepada para guru di segala bidang dan tingkatan, saya anjurkan agar memasukkan Taman Nasional Batang Gadis di dalam jadual pengajaran mereka. Dengan demikian, para murid sejak dini sudah memiliki kesadaran yang tinggi betapa pentingnya kelestarian alam dan keanekaragam hayati dalam kehidupan manusia.
Para khotib pada shalat Jum’at saya anjurkan agar selain mengajak umat senantiasa meningkatkan kualitas imannya gar dapat mencapai derajat muttaqien, juga mengajak masyarakat mencintai dan memilihara sumber daya alam dan keragaman hayati.
Jika kita memelihara sumber daya alam dan keragaman hayati secara lestari, Insya Allah kita dapat menikmati hidup berbahagia lahir dan batin di dunia dan di akhirat kelak.
Pada bagian akhir buku ini ada sepuluh kearifan yang saya harapkan menjadi bagian dari sikap kita dalam kehidupan sehari-hari.’
Pengantar Penulis
‘Judul buku ini, RAKYAT MENDAULAT TAMAN NASIONAL BATANG GADIS, adalah pilihan Bupati Mandailing Natal, Amru Daulay, S.H. Memang begitulah awal proses pembentukan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG).
Ada tiga deklarasi yang merupakan puncak-puncak pencetusan kehendak segenap lapisan masyarakat Mandailing Natal. Tiga deklarasi itu adalah:
Pertama, aspirasi rakyat Mandailing Natal yang mendesak Pemerintah Pusat agar membentuk Taman Nasional Batang Gadis, disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara, T. Rizal Nurdin, di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 8 Desember 2003 dalam pertemuan internasional tentang lingkungan hidup dan keragaman hayati.
Kedua, deklarasi oleh seluruh unsur rakyat Mandailing Natal didukung oleh Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, DPRD Mandailing Natal dan Muspida Mandailing Natal, pada tanggal 31 Desember 2003 di Panyabungan.
Ketiga, deklarasi rakyat Mandailing Natal pada tanggal 11 April 2004 untuk menentang keberadaan PT Sorikmas Mining di kawasan Taman Nasional Batang Gadis.
Bagi pemerhati atau orang-orang yang berkecimpung dalam dunia Taman Nasional, bertanya-tanya apakah benar rakyat mendaulat Taman Nasional Batang Gadis. Pasalnya, Taman Nasional di mana-mana lahir dari gagasan Pemerintah Nasional.
Jawaban dari pertanyaan itu ialah nilai-nilai luhur budaya masyarakat Mandailing Natal yang menjadikan alam sekitarnya menjadi bagian dari kehidupan lahir dan batinnya. Penghargaan terhadap tanah air, hutan, keragaman hayati di sekitar merekalah yang menyebabkan mereka berjuang dari sejak keberadaannya agar alam sekitar menjadi lestari.’
Betapa nilai-nilai luhur budaya dan ajaran Islam telah menjadi landasan kearifan orang Mandailing Natal diuraikan sekedarnya di dalam buku ini. Tulisan ini mengetengahkan latar belakang pembentukan, pengeloloaan, masa depan dan berbagai kebijakan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, Pemda Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat tentang eksistensi TNBG.
No comments:
Post a Comment